Bagi kalian yang berencana untuk melakukan upgrade harddisk untuk komputer ataupun laptop, baik itu upgade ke SSD, ataupun hanya sekedar upgrade Harddisk dengan kapasatias yang lebih besar, kendala utama yang harus dihadapi adalah memindahkan data-data yang ada dari harddisk yang lama ke harddisk yang baru.
Mungkin untuk data-data pribadi seperti dokumen, gambar ataupun video yang kita simpan sendiri di komputer masih bisa kita backup dengan cara tradisional (copy-paste), berbeda lagi dengan Sistem Operasi (Windows).
Kita tidak akan bisa memindahkan OS (Windows) menggunakan metode Copy-Paste, karna sistem operasi memiliki struktur file yang lebih kompleks dibandingkan dengan file biasa. Oleh karna itu untuk memindahkan sistem operasi dibutuhkan alat (Software) khusus.
Nah pada kesempatan kali ini, admin akan menjelaskan secara singkat bagaimana cara melakukan migrasi OS ke HDD/SSD baru tanpa perlu ribet melakukan re-install atau install ulang.
Ada cukup banyak pilihan Software yang bisa kita gunakan untuk melakukan migrasi sistem operasi. Namun disini software yang kita gunakan adalah EaseUs Partition Master. Kenapa? Karna admin memilih langkah yang paling mudah dilakukan bahkan untuk orang yang tidak terlalu paham tentang migrasi OS.
Nah langsung saja kita masuk ke tutorialnya berikut ini.
Cara melakukan Migrasi OS (Windows).
Sebelum eksekusi, pastikan untuk menyiapkan beberapa hal berikut :
- HDD/SSD Baru dengan kapasitas yang cukup sesuai dengan kapasitas OS (Windows).
- EaseUs Partition Master | Download disini.
- Take Your OWN RISK!
Jika dirasa sudah siap, langsung ikuti langkah berikut :
- Tancapkan HDD/SSD Baru ke komputer/laptop, dan pastikan terdeteksi di Windows. Cara mendeteksinya bisa dilihat dengan cara menekan tombol Windows + R, lalu ketik “diskmgmt.msc” lalu tekan Enter untuk membuka Windows Disk Management.
- Disini saya mengambil contoh menggunakan Virtual Machine, dengan kapasitas HDD lama 60 GB, dan akan melakukan migrasi ke HDD baru dengan kapasitas 80 GB.

NB : Pastikan HDD/SSD baru tidak mengandung file atau dokumen penting karna proses migrasi ini akan mem-format semua data yang ada.
- Install Software EaseUs Partition Master yang sudah di download. Lalu jalankan.
- Silahkan dicek terlebih dahulu keterangan Disk yang terdeteksi. Seperti pada gambar, admin menggunakan 3 HDD, sistem operasi Windows terdeteksi pada Disk 2 (terdapat logo windows diatas icon disk nya, dan berlokasi di C:\ ), dan HDD baru terdeteksi pada Disk 1 dengan status Unallocated karna harddisk baru dan belum pernah digunakan. Sedangkan pada Disk 0 adalah HDD untuk data data pribadi, tidak akan kita gunakan.

NB : Harap diteliti dengan baik semua lokasi Disk nya agar tidak salah format, dan agar proses migrasi lebih mudah, pastikan HDD/SSD baru berstatus Unallocated.
- Jika sudah bisa dipastikan disk mana yang akan dieksekusi, selanjutnya silahkan klik menu “Migrate OS”. EaseUs akan otomatis mendeteksi dimana lokasi Disk yang terdapat sistem operasi Windows didalamnya, dan Disk ini akan dijuluki “Source” atau sumber.

- Disini kita hanya perlu menentukan ”Target” atau Disk mana yang akan kita pakai untuk menempatkan Windows hasil migrasinya. Nah karna pada Windows admin Disk yang akan digunakan adalah Disk 1 (80GB), maka tinggal dipilih Disk 1. Lalu Klik Next.
- Pada menu berikutnya kita akan menentukan Layout. Direkomendasikan untuk memilih “Autofit the disk” saja agar lebih mudah dan lebih aman. Jika sudah langsung klik “Proceed”. Maka proses migrasi akan berjalan.

- Tunggu hingga proses migrasi selesai, mungkin akan membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung kapasitas Windows-nya. Jika proses sudah selesai seperti dibawah ini, maka migrasi berhasil.

- Silahkan tutup EaseUs Partition Master-nya, lalu matikan Komputer/Laptopnya.
- Disini kita akan mulai mencoba masuk ke Windows dengan HDD/SSD barunya. Yaitu dengan melepas HDD lama, lalu dinyalakan. Sistem akan otomatis booting menggunakan HDD/SSD baru, dan jika berhasil, maka komputer akan masuk ke Windows dengan normal. Jika sudah sampai pada langkah ini maka proses migrasi selesai dan Windows sudah bisa digunakan lagi menggunakan HDD/SSD baru.
- Jika masih ingin menggunakan HDD lama untuk menyimpan data, silahkan setting boot order dulu pada BIOS agar menggunakan Windows yang ada di HDD/SSD baru, sehingga sistem tidak salah masuk ke Windows di HDD yang lama. Jika sudah mengatur boot order pada BIOS, silahkan restart, booting ke Windows di HDD/SSD baru, lalu hapus/format partisi Windows yang ada di HDD lama agar sistem tidak selalu mendeteksi 2 Windows.
- Done, Enjoy 😊
Nah kurang lebih seperti itulah tutorial singkat cara migrasi OS (Windows). Jika kalian mengalami kendala/kesulitan saat mengikuti langkah-langkah diatas, langsung tinggalkan komentar saja dibawah. Akan admin bantu lebih detail lagi.
Oke sekian dulu untuk postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat buat pembaca sekalian. Terimakasih sudah berkunjung.